
Ingin Menutup Website? Ini 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan

Apakah Anda punya rencana untuk menutup website sementara waktu, entah sehari atau lebih? Advokat mesin pencari Google John Mueller memberikan 5 cara untuk mempersiapkan website, sebelum Anda melakukan penutupan sementara.
Ingat! Menutup website tidak memberikan keuntungan apa pun bagi Anda. Yang ada hanyalah kerugian. Jadi, jika tidak ada kebutuhan mendesak, sebaiknya jangan dilakukan.
Jika memang perlu dilakukan karena berbagai alasan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menekan dampak negatif dari penutupan itu.
John merekomendasikan hal berikut:
- Gunakan kode status HTTP 503
- HTTP 503 tidak boleh muncul lebih dari sehari
- Ubah fail robots.txt untuk menampilkan kode status 200
- Bersiaplah menerima konsekuensi jika situs down selama lebih dari sehari
- Bersiaplah dengan kondisi bahwa Googlebot akan menurunkan frekuensi crawling ke situs tersebut.
Untuk lebih jelasnya tentang setiap persiapan tersebut dan kenapa itu berdampak buruk bagi situs Anda, silakan simak penjelasan di bawah ini.
Kode Status HTTP 503
Ketika menutup sementara sebuah website, pastikan website itu dapat menampilkan kode status HTTP 503 di peramban web. Ketika peramban web seperti Googlebot menemui kode status 503, Googlebot dapat memahami bahwa situs tersebut sedang ditutup dan memiliki mungkinan akan terbuka lagi.
Dengan adanya kode 503, peramban akan melakukan crawling lagi ke situs tersebut dan tidak langsung menghapusnya dari indeks pencarian Google. John menjalaskan cara memeriksa apakah situs dapat menampilkan kode status 503 menggunakan Chrome:
- di Chrome, klik kanan di bagian Inspect
- pilih “Network” di bagian atas, lalu refresh halaman tersebut
- setelah muncul kolom, baris teratas harus berwarna merah dan kolom “status” harus berisi deretan angka 503.
Tentang Waktu Tampil Kode Status 503
Googlebot akan melakukan pengecekan situs kembali setelah menemui kode 503. Namun, pengecekan ini tidak akan terjadi terus-menerus. Jika Googlebot kembali menemui kode 503 di hari kedua, Googlebot akan membuang situs tersebut dari indeks.
Jika Anda merencanakan untuk menutup website lebih dari sehari, atur lama waktu yang dibutuhkan pada “retry after” atau “coba lagi setelah” di pengaturan. Hal ini akan menyesuaikan kapan Googlebot harus melakukan pengecekan kembali setelah menemukan kode 503.
Robots.txt
Jika halaman situs yang ditutup menampilkan kode 503, fail robots.txt harus menampilan kode status 200 dan fail robots.txt yang sesuai atau 404. Jika robots.txt menampilkan 503, peramban tidak akan melakukan crawling lagi ke situs tersebut.
Untuk menanggulanginya, John merekomendasikan pengguna untuk menggunakan Chrome DevTools untuk mengetahui isi fail robots.txt situs Anda. Pasalnya, meskipun halaman menunjukkan “404”, situs fail robots.txt mungkin masih berkode status 503. Jadi, Anda perlu mengeceknya dengan cara yang sama seperti mengecek kode status 503 halaman situs.
Bersiap Menghadapi Dampak Negatif
Seperti yang disebutkan di awal artikel, tidak mungkin menutup situs tanpa menerima dampak negatifnya. Dan jika situs Anda tutup lebih dari sehari, bersiaplah menghadapi dampak yang lebih besar.
John mengatakan halaman situs Anda kemungkinan tidak akan muncul di hasil pencarian meskipun telah menggunakan kode status 503. Jadi, ketika membuka situs web kembali, periksalah halaman web mana saja yang berhenti terindeks. Setelah diketahui, lakukan pengindeksan lagi secara manual dengan mengirimkannya ke Google.
Bersiap Menghadapi Penurunan Frekuensi Crawling
Efek samping yang tidak dapat dimungkiri dari menampilkan kode 503 adalah penurunan frekuensi crawling. Berapa pun lamanya situs ditutup dan seberapa besar pun situs Anda, hal ini pasti akan terjadi.
Hal ini memberikan beberapa dampak pada situs. Dampak yang sangat terlihat adalah halaman-halaman baru membutuhkan waktu lebih lama sebelum dapat diindeks dan pembaruan yang dilakukan pada halaman yang sudah ada membutuhkan waktu lama untuk muncul di hasil pencarian.
Setelah Googlebot mendapati situs kembali aktif dan mengalami beberapa perubahan, frekuensi crawling akan kembali seperti semula.
Meski begitu, John menekankan bahwa, hal ini hanya terjadi pada Google. Mungkin saja mesin pencari lain tidak demikian. Namun, mengingat Google telah memonopoli seluruh mesin pencarian di dunia. Meskipun mesin pencari lain tidak melakukannya, tetap saja memberikan dampak besar bagi siapa pun. Jadi, mengikuti perkataan John adalah langkah yang bijaksana dan cermat.
Masih ingin menutup website? Coba pikir-pikir dulu, deh!