
Kisah Jech Welch, Revoluisioner Bisnis General Electric

Pada suatu hari yang sangat indah Jech Welch sedang bermain golf. Pada musim semi yang indah itu, tidak ada awan di langit di Martha’s Vineyard. Mereka tampak begitu bahagia dapat bebas dari kantor mereka, jauh dari berbagai rutinitas yang melelahkan. Bukan hanya udara segar dan matahari yang membantu mereka melupakan berbagai kecemasan, tetapi juga kemenangan yang memuaskan melawan pasangan pemain golf lainnya.
Mereka orang-orang yang membenci kekalahan-dalam hal apapun. Tetapi bagi mereka yang cermat, apa yang mereka lihat lebih dari sesuatu yang biasa. Mereka tampak aneh di lapangan rumput yang hijau itu, seperti aktor yang main di film yang salah. Laki-laki yang lebih tua adalah John Francis Welch jr., pimpinan dan CEO General Electric.
Lawan dari Jech Welch
Sedangkan yang berbadan lebih besar adalah William Jefferson Clinton, presiden AS ke-40. Sekarang, ia banyak kehilangan kesempatan yang ia peroleh, seringkali dalam sehari hanya bermain 36 hole. Saat bersantai dan saat yang penuh kebebasan merupakan saat langkah bagi mereka.
Baca Juga: Raymond Kroc : McDonald dan Globalisasi Industri FastFood
Senang melihat Jech Welch dan sang presiden bekerja sama dengan sangat baik, Heineman diam-diam memuji dirinya karena telah mengusulkan kepada Jordan agar mereka berdua, yang sama-sama sedang belibur di Vineyard, bermain bersama dalam satu tim golf.
Dua hari kemudian gambar Jech Wech dan Clinton yang sedang santai dan tersenyum dengan tongkat golf mereka, muncul di New York Times. Dia pimpinan perusahaan yang paling berharga di muka bumi ini, eksekutif bisnis yang paling luar biasa dan mengagumkan di Amerika Serikat.
Memang benar, media lebih memperhatikan Bill Gates dan Andy Groves, tetapi Jech Welch tidak peduli siapa yang menjadi bintang panggung. Gates, Grove dan perusahaan mereka mungkin memang lebih cemerlang tetapi Jech Welch memimpin sebuah bisnis yang mempunyai sedikit pesaing dalam ukuran dan tidak satupun yang bermasalah.
Sekalipun Jech Welch memiliki banyak hal yang dapat dibanggakan, dia bukan jenis orang yang suka menyombongkan diri. Pada awal musim panas, General Electric menduduki peringkat pertama dari daftar 100 Perusahaan Top di Business Week berdasarkan Nilai Pasar untuk yang kedua kalinya, dengan nilai pasar $198,08 milyar.
General Electric, yang sejak tahun 1993 menduduki peringkat pertama dalam hal nilai pasar AS, pada 31 Desember 1997 memiliki nilai pasar sebesar $ 240milyar, $ 50 milyar lebih besar dari perusahaan kedua terbesar, Royal Dutch/Shell. Tahun 1996 merupakan tahun yang terbaik bagi General Electric.
Berhati-hati dalam Mengambil Keputusan
Kembali bekerja pada bulan September, Welch dengan hati-hati memonitor inisiatif terbarunya, satu program perusahaan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas proses dan produk General Electric dan menghemat milyaran dollar. Welch sangat bangga dengan inisiatif tersebut, bangga karena 270.000 karyawannya dengan antusias terlibat dalam program tersebut, bangga karena manfaat program ini jauh lebih besar dari yang dia duga.
Dia tidak menanamkan konsep mengenai kualitas bisnis, tetapi jika kita mendengarkan apa yang dia katakan, kita akan berpikir bahwa dia memiliki konsep tentang kualitas bisnis. Jika Jech Welch menyukai suatu ide, dia akan menerima ide tersebut seperti seorang pemuka agama menyebarkan yang diyakininya.
Persahabatan Jech Wlech
Ketika melihat kehadiran Welch di penerimaan tamu, Bill Clinton memperkenalkan Welch sebagai guru golf favorit saya. Clinton dan Jech Welch menyukai tawa yang hangat. Bagaimana bisa seorang laki-laki yang bermain golf dengan presiden, yang mengelola perusahaan paling kuat di dunia ini, dan yang tampak sangat sehat saat ini, akan keluar dari bisnis pada tahun 2000.
Tetapi, setiap orang yang bertemu dengan Jech Welch pada musim gugur ini akan mengambil kesimpulan, hanya dengan melihat caranya berjalan dan mendengar nada suaranya, bahwa pimpinan General Electrik itu masih sangat segar, masih jauh dari saat untuk meninggalkan dunia bisnis. Sekalipun Welch telah menjalani operasi jantung dua tahun yang lalu, semangat CEO General Electric tersebut masih luar biasa.
Ya, kerutan di wajahnya semakin banyak, dan sebagian rambutnya yang beruban menyatakan usianya yang sebenarnya. Akan tetapi, tubuhnya yang bidang dan berotot, dengan tinggi badan 1,9 m, dia maih tampak seperti dulu ketika masih menjadi pemain hoki.
Wajah Welch mengekspresikan berbagai karakter, wajah yang hangat, dan senyum kegirangan ketika dia mendengar apa yang dia suka, atau wajah yang marah dengan tatapan mata yang tajam ketika ada seseorang yang mengatakan hal-hal yang konyol . Dialah orang terakhir di kantor pusat General Electric, Fairfield, Connecticut, yang paling banyak dibicarakan untuk mengarahkan General Electric.
Pimpinan bisnis yang besar, menurut keyakinan Welch, harus memiliki energi yang besar. Lebih penting lagi, pimpinan bisnis yang besar harus mengetahui bagaimana menggunakan energi tersebut untuk membangkitkan energi orang lain.