Select Page

Wal-Mart Capai Pendapatan 611M USD, Siapa Pendirinya?

Wal-Mart Capai Pendapatan 611M USD, Siapa Pendirinya?

Pada tahun 2008, Wal-Mart digadang sebagai perusahaan terbuka dengan pendapatan terbesar di seluruh dunia, menurut Fortune Global 500. Memangnya perusahaan apa sih Wal-Mart ini? Dan siapakah pendirinya? Yuk baca ulasan di bawah ini.

Pendiri Wal-Mart

sam walton

Samuel Moore Walton adalah sejenis pria kota kecil. Dia hidup di lingkungan yang sama di Bentonville, Arkansas, selama empat puluh tahun. Dia bangun setiap pagi, sarapan bersama kelompok orang banyak yang sama di hotel setempat, dan kemudian, kecuali pada hari Minggu, dia pergi ke kantor.

Hanya satu hal yang menggodanya untuk membolos, dan itu adalah kesempatan untuk berburu ayam hutan. Walton adalah jenis orang yang lebih suka pinjam surat kabar daripada mengeluarkan uang setalen
untuk mendapatkannya. Tetapi dia juga suka mengundang suatu keluarga miskin untuk makan bersamanya.

Sam Walton tinggal di kota-kota kecil, kira-kira sebanyak 1.800 orang. Ia dapat bertahan hidup melalui toko serba ada diskon Wal-Mart miliknya. Dalam era restoran franchise, pusat perbelanjaan yang ada di mana-mana, dan penjualan eceran formula, Wal-Mart dibangun dalam menghormati individu. Itu adalah kualitas yang terpancar langsung dari pendirinya.

Dengan menguasai kira-kira 20% saham Wal-Mart, Sam Walton tampil di puncak daftar Forbes 400, dengan nilai bersih 2,8 milyar pada tahun 1985 (pemilikan ini sekarang hampir sepuluh kali lipat nilainya). Dari semua inovasinya yang membantunya menjadi milyarder, inovasinya yang terbesar sebagai CEO mungkin adalah kenyataan bahwa dia sendiri tidak berubah.

Perjalanan Wal-Mart

toko wal-mart wal-mart online

Awal Pendirian

“Rahasianya adalah bekerja, bekerja, bekerja. Saya mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara melakukannya,” kata Thomas Walton tentang dua anak laki-lakinya, Sam dan James (“Bud”).

Sam Walton menuntut pelajaran di Universitas Missouri di Columbia, dan mendapat gelar sarjana muda dalam bisnis pada tahun 1940. Dia berpikir ingin kuliah tingkat sarjana di Timur, tetapi dia menerima satu kedudukan sebagai manajer magang di toko J.C. Penney di Des Moines, Iowa.

Pemuda yang dikenal dengan sebutan “Hustler” Walton ketika kuliah ini mula-mula ingin segera terjun ke bisnis penjualan eceran. Tetapi dia terkesan oleh toko Penney, terutama oleh falsafahnya tentang pelayanan pelanggan.

“Saya tidak memulai karir sebagai bankir atau investor, atau melakukan apa saja selain melayani pelanggan,” ujar Walton.

“Banyak orang yang menjalankan perusahaan besar yang belum pernah menderingkan mesin hitung, dan mereka juga belum pernah melayani pelanggan, maka saya selalu menghargai apa artinya menjadi pelayan toko dan sebesar apa seorang salesman bisa mempengaruhi pelanggan dalam hubungan bisnis.”

Itulah awal mula ketertarikan Walton pada bisnis. Ia memiliki gambaran toserba yang menggebu-gebu di kepalanya. Ia pun mendirikan Wal-Mart, pada tahun 1962.

Berkembangnya Perusahaan

Pada tahun 1970, perusahaan ini mulai membuat penawaran saham kepada publik. Dana yang terkumpul kira-kira $5 juta untuk membantu enam buah toko lagi dan menyelesaikan pusat distribusi perusahaan yang pertama.

Dengan uang ini dan penawaran saham sesudahnya, momentum akhirnya meningkat dan sesuai dengan rencana Walton: Setelah membangun tiga puluh sembilan buah toko dalam dasawarsa pertama, Wal-Mart membangun 452 toko pada tahun tujuh puluhan dan 1.237 toko pada tahun delapan puluhan.

Dari tahun 1970 sampai tahun 1990, saham Wal-Mart bukan hanya mengalahkan semua saham lainnya di
pasar, tetapi juga mengalahkan impian paling gila mereka yang membelinya. Seratus lembar saham, yang dibeli pada tahun 1970 seharga $1.650, nilainya menjadi $2,6 juta pada tahun 1992.

Pengaruh Krisis Minyak terhadap Perusahaan

Pada tahun 1973, embargo minyak Arab menyebabkan harga energi melambung. Bagi Wal-Mart, ini merupakan kemunduran yang tidak tepat waktunya. Seperti kebanyakan orang dalam bisnis distribusi, Walton merasa seakan-akan dia seorang sandera bagi inflasi harga yang tidak rasional. Peristiwa ini mengubah caranya menjalankan bisnis.

Sesudah krisis minyak, toko-toko Wal-Mart hanya dibangun dalam jarak dua belas jam bermobil dari
pusat distribusi yang terdekat. Karena lokasinya berkelompok, maka toko-toko bisa dipasok secara efisien, mengurangi efek keseluruhan dari kenaikan harga bensin.

“Pengecer lainnya membangun gudang untuk melayani saluran yang ada,” Forbes melaporkan kemudian, pada tahun 1982, “tetapi Walton menempuh arah yang berlawanan. Dia memulai dengan sebuah
gudang raksasa, dan kemudian memunculkan toko-toko di sekelilingnya.”

Dan demikianlah, Wal-Mart tidak “menjadi nasional” seketika; rencananya adalah membuat kemajuan yang tetap, satu pusat distribusi pada satu ketika, menjadi wilayah baru.

Metode Wal-Mart yang paling disukai adalah melibatkan diri dalam seluruh proses pemabrikan. Pada tahun 1984, Bill Clinton, yang ketika itu menjabat sebagai gubernur Arkansas, menghubungi Wal-Mart meminta bantuan untuk pabrik pakaian di negara bagian itu yang akan kehilangan pelanggannya yang terbesar karena direbut oleh pesaing dari luar negeri.

“Kita akan melihat apakah kita bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya,” kata Walton kepada Clinton, setelah membicarakan persoalan ini dnegan para eksekutifnya. Wal-Mart bersiap-siap untuk menyerahkan kepada pabrik lokal ini seluruh persyaratan untuk membuat kemeja flannel, sebuah pesanan yang sebelumnya dibeli dari Timur Jauh.

Pusat distribusi Wal-Mart menjadi faktor menonjol lainnya dalam sistem Wal-Mart. Gudang itu sendiri merupakan bagian dibelakang layanan yang membosankan dari bisnis penjualan eceran. Tetapi pusat distribusi Wal-Mart direkayasa untuk melakukan lebih dari sekedar mengumpankan produk ke toko-toko; gudang dirancang untuk menurunkan biayanya.

Pada tahun 1991, Wal-Mart memberikan sebuah hadiah kepada Walton, keberhasilan yang tidak pernah terpikirkan sebelum terjadinya: Wal-Mart mengalahkan Sears sebagai penjual eceran terbesar di seluruh negara.

Sepuluh tahun sebelumnya, Wal-Mart mengumpulkan uang penjualan yang tidak seberapa sebesar $2,6 milyar, berbanding dengan penjualan Sears sebesar $20 milyar. Namun pada tahun 1991 penjualan Wal-Mart $32,6 milyar, langsung melampaui penjualan Sears sebesar $32 milyar.

Prinsip Walton

Rekannya menceritakan bahwa dia berhenti main golf pada ronde pertama setelah kehilangan sebuah bola. Sam Walton tidak sepelit itu, tetapi dia mempunyai rekor hidup sederhana, untuk orang yang kaya.

Dia terbang di kelas satu hanya sekali dalam hidupnya (dalam penerbangan panjang dari Amerika Selatan ke Afrika); dalam perjalanan bisnis bersama karyawan lainnya, dia siap mengikuti kebijaksanaan perusahaan menginap berdua sekamar di hotel.

Mobil perusahaannya bukan limusin. Bernard Marcus, pimpinan dan pembantu pendiri Home Depot, teringat pergi ke luar untuk makan siang bersama Walton setelah pertemuan di Bentonvolle: “Saya masuk ke mobil pick-up Sam yang berwarna merah.”

“Tidak ada AC, Tempat duduknya berbekas kopi. Dan pada waktu saya sampai ke restoran, baju saya basah kuyup. Dan itulah Sam Walton-tidak suka pamer, tidak sombong.” lanjutnya.

 

Tertarik baca kisah inspiratif lainnya? Baca juga: Pendiri Honda

About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *