Select Page

Psikologi Konsumen terhadap Brand Sekolah

Psikologi Konsumen terhadap Brand Sekolah

Kekuatan branding diantaranya adalah untuk mempengaruhi psikologi audiens. Branding sekolah pun dimaksudkan agar psikologi audiens terpengaruh setelah melihat brand sekolah anda.

Psikologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari kejiwaan seseorang yang bisa diatasi secara perlahan maupun secara langsung. Dalam artian bahwasanya para psikolog ini bisa membantu seseorang dalam menangani kestabilan emosinya, begitupun juga peran branding yang bertugas untuk membujuk dan mengarahkan emosi audiens agar tertarik dengan marketing brand anda.

Singkatnya psikologi marketing dalam branding sekolah merupakan ilmu yang memberikan pemahaman mengenai brand anda yang dapat mempengaruhi emosi audiens untuk tertarik dan meyakini bahwa brand sekolah anda adalah yang terbaik..

Dalam memasarkan brand sekolah anda, juga diperlukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk melakukan pemasaran tersebut sehingga berjalan dengan lancar. Beikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh sekolah anda saat akan mempengaruhi psikologi audiens melalui brand sekolah anda.

1 10

  1. Bantu calon costumer

Hal pertamayang harus dilakukan untuk menjangkau psikologi audiens adalah membatnu mereka. Membantu disini bertujuan agar audiens terbujuk secara psikologi untuk terus memantau sekolah anda atau bahkan tertarik dengan sekolah anda

Sekolah anda bisa mengambil contoh seperti memberikan hal hal yang bersifat dekat dengan audiens. Seperti “Sekolah menerapkan kurikulum “semua bisa Al-Qur’an” yang artinya kami juga mengajarkan para siswa belajar membaca Iqra hingga fasih membaca Al-Qur’an.

Ini tentu menjadi nilai plus sehingga audiens merasa mereka tidak perlu lagi pusing pusing untuk mengajarkan atau mencari tambahan di luar sekolah.

  1. Berikan keistimewaan

Untuk menjangkau psikologi audiens anda perlu memberikan keistimewaan kepada mereka. Keistimewaan tersebut bisa memberikan peluang agar audiens bisa menjadi pelanggan secara cepat atau bahkan bisa menjadi pelanggan tetap. Selain itu dengan memberikan keistimewaan, akan membuka peluang dimana audiens dapat merekomendasikan sekolah anda kepada kerabatnya atau temannya melalui mulut ke mulut.

Contoh memberikan keistimewaan adalah sebagai berikut

“Untuk 10 pendaftar pertama akan mendapat bonus potongan 20 %”

  1. Memahami jenis pembeli

Memahami psikologi pembeli erat kaitannya dengan target marketing, hal ini telah kita bahas bersama di srtikel sebelumnya

Secara khusus dalam psikologi marketing. Pembeli memiliki 3 jenis yaitu tightwads, spendthrifts, dan juga average spender. Mari kita bahas satu persatu terlebih dahulu

  • Tightwads 

24 % orang didunia termasuk dalam tipe tightwads. Tightwads adalah orang-orang yang sangat hemat dalam pengeluaran. Mereka cenderung membelanjakan pengeluaran mereka lebih sedikit daripada yang idealnya manusia. Sangat banyak faktor yang bisa membuat orang menjadi Tightwads. Bisa jadi faktor ekonomi, gaya hidup, kepribadian, lingkungan dan masih banyak lagi.

Mungkin untuk kebanyakan orang, audiens tightwads bisa dibilang sedikit sulit untuk membuka dompet mereka. Jadi, bagaimana brand anda bisa berbicara kepada audiens anda yang tightwads?

1.     Buatlah harga menjadi tawar-menawar. Anda dapat bernegosiasi dengan audiens tightwads anda. Dengan sifat mereka dalam urusan keuangan, anda bisa menawarkan sebuah paket dengan perincian biaya sekaligus diskon yang anda berikan sehingga membuat harga lebih menarik bagi mereka Karena sifat Tightwads yang cenderung sukar mengeluarkan uang, maka dengan memberikan perincian yang detail, akan membaut mereka berfikir bahwa tidak ada yang sia sia dalam paket yang sekolah anda berikan.

2.     Tekankan nilai.  Hal ini dapat berhubungan dengan brand image dan nilai dari sebuah brand. Karena Tightwads mengalami kesulitan dalam membelanjakan uang, anda harus menekankan nilai apa yang bisa mereka dapatkan jika mereka memilih anda. Sehingga hal tersebut menjadi alasan mereka untuk tidak melewatkan kesempatan untuk memilih sekolah anda.  Meskipun tidak ada cara mudah untuk mengetahui apakah audiens anda seorang Tightwad atau bukan, namun anda bisa mendapatkan petunjuk berdasarkan reaksi mereka terhadap penawaran, atau program yang sekolah anda berikan.

Anda bisa menggunakan kata-kata dan sinyal emosional negatif saat berhadapan dengan tightwads. Anda bisa menggunakan kata seperti “Anda akan menghemat pengeluaran di masa depan dengan paket yang kami berikan.

  • Spendthrifts

15 % orang didunia termasuk dalam tipe spendthrifts. Spendthrifts bisa dibilang audiens yang boros. Spendthrifts merupakan kebalikan dari tipe audiens Tightwads. Mereka cenderung membelanjakan pengeluaran mereka lebih banyak daripada yang idealnya manusia. Faktor faktor seperti ekonomi yang tinggi, gaya hidup hingga lingkungan dapat mempengaruhi seseorang untuk memiliki sifat spendthrifts. Kebanyakan spendthrifts hanya didorong oleh emosi mereka saat akan membelanjakan uang.  Audiens spendthrifts memang lebih mudah untuk dipengaruhi dalam segi psikologi. Meskipun begitu, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan bila anda berhadapan dengan audiens tipe spendthrifts.

1.     Gunakan psikologi warna dalam marketing brand anda.  Anda bisa menggunakan psikologi warna yang sesuai dan terlihat menarik dan meyakinkan di mata audiens spendthrift, sehingga hal ini akan menggerakkan emosi mereka.

Contoh : anda bisa memberikan warna biru dalam logo anda sehingga terlihat lebih meyakinkan. Warna biru sendiri melambangkan kejujuran dalam psikologi warna.  Anda juga bisa memanfaatkan psikologi warna untuk memperngaruhi audiens spendthrift dalam iklan, media sosial dan lain lain sehingga dengan melihat referensi tersebut, mereka akan terikat secara psikologi dan memilih sekolah anda sebagai pilihan yang tepat. Selain itu, anda bisa memanfaatkan prestasi akademik maupun non akademik, ataupun kegiatan yang anda pilih sesuai dengan karakter audien spendthrift untuk menarik psikologi mereka.

2.     Ajukan semua yang terbaik dalam sekolah anda, Mengingat audiens spendthrift tak terlalu memikirkan kondisi dompet mereka, sekolah anda harus memberikan penawaran yang dapat bersaing dengan penawaran yang diberikan sekolah lain

Contohnya : Anda dapat menjelaskan tentang Pelajaran Al-Qur’an anda dimana didalam sekolah anda, para siswa tidak hanya akan diajarin membaca Al-Qur’an saja, namun para siswa juga akan diajari Al-Qur’an sesuai tajwid dan tartil. Lalu akan diadakan audisi Dai dan Tilawatil Qur’an sehingga siswa dengan bakat tersebut akan dibimbing menjadi lebih baik. .Jika anda dapat memberikan penawaran berupa sesuatu sifatnya emosional dan dapat menjangkau psikologi audiens spendthrift, maka mereka tidak agan segan segan untuk mendaftar di sekolah anda karena ada kecocokan emosi didalmnya ·

  • Average

61 % orang didunia termasuk dalam tipe Average. Dilihat dari kata katanya anda bisa tahu bahwa Average merupakan audiens yang berada ditengah tengah antara tightwads dan spendthrift.  Alih – alih hanya dengan keterikatan emosi, mereka akan mengeluarkan uang dengan merasionalkan jumlah uang yang dikeluarkan dengan keuntungan yang mereka dapatkan jika memilih sekolah anda. Apakah memilih sekolah anda akan tepat untuk kedepannya ? atau hanya terlihat bagus di awal saja ?

Audiens average juga memikirkan masa depan seperti halnya tightwads, namun ketika anda menawarkan sesuatu yang bagus di masa depan dan terdapat kecocokan psikologi disana, maka audiens average pun tidak akan ragu untuk mengeluarkan uang yang sepadan. Mempengaruhi psikologi audiens average tidaklah terlalu sulit, anda bisa mengkombinasikan cara yang dilakukan saat akan menaklukkan audiens tightwads dan spendthrift.

4. Jangan sampai terjadi Brand Fatigue 

Biasanya para audiens memiliki anggapan tersendiri bahwasanya penawaran yang anda berikan sangat membosankan karena akhirnya sudah tertebak. Ini adalah salah satu bentuk Brand fatigue atau bisa disebut dengan melemahnya kekuatan Brand. Hal ini bisa terjadi saat audiens telah melihat banyak sekali marketing sekolah mulai dari flyer, internet, omongan langsung dan masih banyak lagi. Hal itu memicu audiens terlalu lelah untuk memilih sehingga dapat berdampak pada tidak tertariknya lagi audiens dengan brand sekolah anda diakibatnya terlalu lelahnya audiens memilih

Baca juga : MENGENALI LEBIH DALAM TENTANG TARGET MARKETING SEKOLAH

Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini ?

  1. Berikan Inovasi yang lebih

Penyebab adanya brand fatigue yang pertama yaitu karena inovasi yang minim. Jadi ketika brand sekolah anda tidak melakukan inovasi baru sesuai dengan trend pasar terbaru, maka hal ini bisa mempengaruhi tingkat kebosanan publik. Sehingga hal ini juga bisa menjadi penyebab audiens beralih pada kompetitor sekolah anda

 

  1. Berikan kejutan untuk melakukan strategi marketing efektif

Gunakanlah strategi marketing yang efektif, yang dimaksud efektif adalah tau kapan waktu yang tepat untuk mempromosikan hal baru yang akan anda berikan untuk audiens. Hal ini dapat bermakna seperti kejutan untuk audiens

Dengan memberikan kejutan diwaktu yang tepat saat audiens sedang ada membaca atau melihat brand sekolah anda, maka mereka akan secara reflek tertarik untuk tetap membaca hingga paragraph terakhir.

Berikan sesuatu yang membuat audiens yang telah mengalami kebosan sebuah suntikan agar pada akhirnya mereka memutuskan untuk terus mengikuti brand sekolah anda.

Jangan memborbardir brand sekolah dengan iklan terus menerus karena hal itu sangat tiadk efektif walaupun niat anda adalah untuk terus membuat audiens mengikuti anda. Maka gunakanlah strategi yang tepat disaat yang tepat.

Mempengaruhi psikologis audiens dalam dunia branding adalah sesuatu yang bisa dikatakan penting. Karen ajika psikologi audiens merasa cocok dengan brand sekolah anda. Maka efek yang dihasilkan sangatlah besar, tidak hanya akan menyebabkan audiens tetap mengikuti anda, namun yang lebih luas adalah jaringan yang didapat dari mulut ke mulut audiens juga bisa terjadi sehingga hal tersebut tentunya sangat bagus untuk perkembangan brand sekolah anda.

About The Author

Permana Wijaya

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *